☄️ Pameran Di Jakarta 2018

Jakarta Petrominer – Panitia penyelenggara Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association ke-43 Tahun 2019 (IPA Convex 2019) sangat berharap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dapat kembali membuka secara resmi pertemuan tahunan para pelaku migas ini. Melalui pertemuan itu, Presiden bisa melihat upaya-upaya apa yang telah dilakukan para Pengunjungmelihat pameran keramik di JHCC, Jakarta, Kamis (15/3/2018). Beragam keramik dipamerkan. MENU. detikcom Pameran ini digelar dari 15-18 Maret 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Acara itu memamerkan ArtJakarta Gardens 2022. 1. Art Jakarta Galleries. Segmen utama pekan seni ini secara keseluruhan mencakup 62 galeri, dengan 39 galeri berasal dari Indonesia dan 23 galeri dari mancanegara (Asia Tenggara, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang). Sejumlahevent itu meliputi Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018, lalu IMF World Bank Group di Bali pada Oktober 2018. Terakhir, ada pameran bisnis Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) Busines Event ASEAN di ICE BSD Tangerang pada 9-11 April 2018. PewartaFoto Indonesia Jakarta (PFIJ) menggelar pameran foto bertema “Rekam Jakarta 2018” di Jakarta, Kamis (15/8). Pameran menghadirkan karya-karya terbaik pewarta foto Indonesia baik dari media cetak maupun online yang berdomisili di Jakarta selama kurun waktu Juni 2018 sampai dengan Juni 2019. JAKARTA Mengangkat tema Nuansa Kekinian dalam Balutan Wastra Adat Nusantara, Pameran Akbar Adiwastra Nusantara kembali diselenggarakan di Hall A dan B Jakarta Convetion Center, pada Rabu (11/04/2018). Acara ini akan berlangsung hingga 15 April 2018. HumasUNJ (28/01/2020) – Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta menggelar Pameran Seni Rupa “SATU UTAS” pada Rabu, 28 Januari 2020, di Jakarta Craeative Hub, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., Dosen, Mahasiswa, dan peserta pameran. SATU UTAS Jakarta Fair akan selama 40 hari ke depan, mulai 23 Mei sampai 1 Juli," katanya saat konferensi pers di JIExpo Kemayoran, Senin (21/5/2018). Dia menuturkan Jakarta Fair ke-51 ini akan menjadi ajang arena pameran dan hiburan terbesar se-Asia Tenggara seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Dipilihdari beragam gaya, usia, dan latar belakang,” lanjut Barto. Pameran Besar Seni Lukis Jakarta: Rendering Regime diadakan selama 21 hari pada 24 Oktober-13 November 2015 di dua galeri sekaligus, yaitu Galeri Cipta II dan III, Taman Ismail Marzuki. Pembukaan pameran diadakan pada 24 Oktober di Galeri Cipta III, dimeriahkan oleh 9NbirY. Jakarta Reed Panorama Exhibitions resmi dibuka dengan menghadirkan tiga pameran dalam satu kegiatan, yakni Keramika 2018, Megabuild Indonesia 2018, dan Security, Safety & Facility Managemen Expo Indonesia. Pameran inipun menghadirkan ratusan pelaku usaha di bidang bahan bangunan, arsitektus, desain interior, keramik, dan sistem keamanan. Diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 15-18 Maret 2018, pameran ini dibuka oleh Menteri Perindustrian Bapak Airlangga Hartanto. Ketiga pameran ini diikuti oleh lebih dari 500 brand dengan lebih dari 1000 produk pilihan yang mencakup kelengkapan ragam bahan bangunan, solusi desain, serta etalase teknologi dan sistem terbaru. Masing-masing pameran berperan untuk mendorong industri bahan bangunan dan konstruksi yang terus berkembang pesat. Steven Chwee selaku General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan ketiga pameran ini berfokus pada bangunan yang aman dan pintar, menitikberatkan struktur desain yang fungsional dan berestetika tinggi. "Kami meyakini Keramika 2018, Megabuild Indonesia 2018, dan SSF Expo Indonesia dapat membawa nuansa baru dan solusi bagi seluruh pemangku kepentingan dari masing-masing industri. Pameran ini merupakan ajang yang tepat untuk memperkenalkan produk, memberikan solusi serta menjalin kerjasama antara seluruh pelaku usaha," ujar menggunakan media ubin dan cat minyak untuk membuat sebuah karya lukis. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kali ini, mari kita cermati dunia marketing atau pemasaran, khususnya pameran produk mebel dan tentang pameran mebel dan kerajinan, saya harus sedikit mengernyitkan dahi untuk sekedar mengingat 16 tahun yang lalu, dunia yang saya geluti dan saya mencoba untuk mencermati sejak tahun 2002 hingga sekarang. Sekedar merunut event pameran mebel dan kerajinan saat itu; ada pameran PPE Pameran Produk Ekspor di Kemayoran Jakarta, yang sekarang menjadi Pameran TEI Trade Expo Indonesia, Pameran Furnicraft Jakarta, Pameran INACRAFT Jakarta, Smesco Jakarta, PPED Pameran Produk Ekspor Daerah di Yogyakarta, IFFINA International Furniture & Craft Fair Indonesia di Jakarta, IFEX Jakarta, JIFFINA Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia, dan beberapa pameran lain yang men-design produk, hunting barang, bikin katalog, pricing, packing barang, loading barang, display barang, adalah kegiatan yang melekat dengan event pameran mebel dan kerajinan, dan telah menjadi habit. Memang mengikuti pameran bukanlah hal yang sederhana. Tak hanya memajang barang di booth, lalu menjualnya. Karena mengikuti pameran membutuhkan kejelian melihat peluang, teliti dalam pricing, cermat dalam memilih design, keren dalam men-display produk, dan tentu lihai dalam menjual dan bernegosiasi dengan pembeli buyer. Dari pameran-pameran inilah saya mencoba mencermati, lalu mengambil pelajaran, dan tentu kemudian berbagi dengan teman-teman. Foto Dalam waktu tak lama lagi, pada tanggal 25 s/d 29 Oktober 2018 yang akan datang, akan digelar sebuah pameran mebel dan kerajinan, SAExpo 2018, namanya. Pameran yang diselenggarakan oleh Forum Jiffina Jawa Bali ini akan dihelat di Gedung JEC Jogja Expo Center, gedung andalan Jogja untuk pameran yang berkelas internasional. Dengan slogan "stock sale", timing pelaksanaan, promosi dan daya tariknya, serta beberapa faktor lain, sepertinya menarik untuk kita cermati lebih dalam. Di sini saya mengajak teman-teman untuk ngobrolin pameran SAExpo ini. Lebih tepatnya dari perspektif pelaku pameran, bisa sebagai peserta maupun penyelenggara, karena saya bukan seorang ekonom yang lihai berteori, atau pakar marketing yang selalu bersemangat dalam orasinya. Yang saya punya hanya 'kalkulator untuk menghitung penjualan beras', ibaratnya begitu. Hehe... Meski begitu, sebagai orang yang suka belajar apa saja, saya tetap mencoba memperkaya referensi, dari manapun. Dengan harapan, semoga dapat memberi manfaat untuk kita 'petarung' bisnis mebel dan kerajinan, apalagi mempunyai orientasi ekspor, strategi dalam pameran tak bisa diabaikan. Karena dalam pameran perlu perencanaan yang matang. Maka mencermati sebuah pameran, lalu mempersiapkan secara baik untuk mengikutinya, tentu menjadi keharusan. Untuk itulah, judul di atas saya sebut "Mengapa harus ikut pameran SAExpo 2018?". Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah "Ada apa dengan Pameran SAExpo 2018?, Mengapa kita harus ikut pameran ini? Mari kita cermati Pameran SAExpo ini dari berbagai hal1. Harga Booth StandPertama kali yang menjadi bahan kalkulasi dalam setiap tawaran pameran biasanya adalah harga booth stand. Booth dalam Pameran SAExpo 2018 dibanderol Rp. selama 5 hari, tanpa partisi open space. Jika menggunakan booth minimal 3m x 3m, hanya berharga total 1 boothRp. selama 5 hari. Sedangkan Pameran Jiffina 2018 saja kemarin harga booth-nya sampai Rp. Berarti 1 booth ukuran 3m x 3m dengan harga Rp. Dibandingkan dengan pameran di Jogja saja lebih murah, apalagi dengan harga stand pameran di Jakarta. Ya, kan? 2. Tanggal PelaksanaanPameran SAExpo 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 25-29 Oktober 2018. Berselisih hari dengan pelaksanaan pameran Trade Expo Indonesia TEI yang diselenggarakan pada tanggal 24-28 Oktober 2018 di Jakarta. Ini cukup strategis. Mengapa? Karena dengan pelaksanaan berselisih hari dengan pameran TEI yang telah menyedot ribuan pengunjung, Pameran SAExpo, meskipun diselenggarakan di Jogja akan bisa menggaet limpahan pengunjung dari Pameran TEI ini, terutama buyer asing. Oleh karena itu dibutuhkan promosi Pameran SAExpo ini secara khusus di Pameran TEI. Agar para pengunjung di Pameran TEI juga akan mengunjungi Pameran SAExpo di diragukan lagi bahwa Pameran TEI Trade Expo Indonesia sebagai pameran terbesar di Indonesia, karena telah terselenggara untuk yang ke-33. Di samping itu, pameran ini didukung penuh oleh Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI, BPEN Badan Pengembangan Ekspor Nasional, dan beberapa kementerian lain. Sehingga promosi pameran ini pun dilakukan secara besar-besaran pula. Hampir di seluruh negara yang ada ITPC-nya International Trade Promotion Center mempromosikan Pameran TEI Daya Tarik dan Promosi PameranBerbeda dengan Pameran JIFFINA, Pameran SAExpo 2018 lebih berorientasi pada segmentasi pasar lokal, meskipun tetap berharap adanya pengunjung atau buyer asing dari limpahan pengunjung pameran TEI Trade Expo Indonesia Jakarta. Maka strategi pemasarannya pun sedikit berbeda. Pameran SAExpo menekankan pada promosi lokal dalam negeri, seperti media outdoor, media cetak, media online termasuk media sosial. Di samping itu untuk menambah daya tarik pengunjung, Pameran ini menggunakan Slogan "Stock Sale". Dengan slogan "Stock Sale", Pameran SAExpo saya kira menjadi magnet yang cukup dahsyat untuk konsumen kita. Karena "stock sale" menggambarkan produk yang murah, sisa stock produk ekspor yang notabene berkualitas baik. Dan memang dalam Pameran SAEXpo akan menampilkan booth khusus dengan harga "stock sale" atau Venue Lokasi PameranLokasi Pameran SAExpo ada di Jogja Expo Center JEC, tempat kebanggaan warga Jogja untuk menghelat acara MICE Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition. Di samping tempatnya luas, tempat parkir juga luas. Seperti kita ketahui, bahwa tempat parkir pun akan menjadi pertimbangan para calon pengunjung event. Apalagi sekarang Jogja sering mengalami kemacetan di dalam kota. Mengunjungi pameran di tengah kota dengan kondisi macet dan lahan parkir sempit merupakan kendala tersendiri bagi calon pengunjung. Kadang calon pengunjung mengurungkan niatnya untuk mengunjungi pameran, hanya gara-gara masalah parkir sempit. Maka menggelar pameran di pinggiran kota yang tersedia area parkir yang memadai menjadi alternatif yang sangat baik. 5. PenyelenggaraPameran SAExpo 2018 diselenggarakan oleh Forum Jiffina Jawa-Bali yang telah sukses menggelar pameran JIFFINA sampai dengan yang ke-3 2016-2018. Work team-nya pun telah puluhan tahun melakukan aktifitas pameran. Sehingga tak pantas untuk diragukan dalam hal penyelenggaraan pameran. Terlepas dari 5 alasan di atas, seperti yang sering saya gambarkan, bahwa seorang entrepreneur itu seperti seorang pendekar. Para pendekar ulung tidak akan memukul lawan, jika tidak ada sasaran dan timing/moment yang tepat. Jika ada target dan timing yang tepat di depan mata, barulah seorang pendekar akan memukul dengan kekuatan tenaga yang maha dahsyat. Tapi jika tak ada sasaran dan moment yang tepat, pukulan hanya menyebabkan sakit di badan. Nah, Pameran SAExpo 2018 inilah sasaran yang tepat. Maka 'pukul'lah dengan kekuatan yang paling dahsyat yang kita miliki. Persiapkan materi pameran dengan baik mulai sekarang, mumpung masih ada waktu, dan kita akan 'pukul' target kita besok Oktober 2018 di Pameran SAExpo. Tentu jangan lupa berdo'a... ***Salam kreatif!Referensi1. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Kurang dari sepekan, penyelenggaraan ART JAKARTA 2018 sebagai salah satu pameran seni terbesar di Indonesia akan segera dimulai. Bertempat di grand ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, ART JAKARTA 2018 akan berlangsung pada tanggal 2 hingga 5 Agustus 2018. Melihat dari kilas balik pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, ART JAKARTA tidak hanya tampil sebagai ajang pamer karya seni dari galeri-galeri bertaraf internasional, melainkan juga wadah ekspresi para seniman lokal terhadap segala isu yang kontemporer persembahan KitaPolengPada ART JAKARTA 2017 silam, ada beberapa instalasi unik yang menarik perhatian pengunjung. Beberapa instalasi yang terpajang di area foyer ballroom menampilkan ragam karya seniman. Karya lukisan seri Shio karya Ronald Apriyan menjadi daya tarik tersendiri berkat gaya lukisannya yang dibuat dengan efek tiga dimensi. Selain itu, instalasi karya Eko Nugroho dan standing installation karya seniman muda Naufal Abshar tak luput dari pengamatan para pengunjung ART JAKARTA 2017. Karya lukis seri Shio oleh Ronald ApriyanKarya grafis interaktif oleh Eko NugrohoStanding installation karya Naufal Abshar bertajuk High and DreamArea pop up restaurant di sisi luar ballroom senantiasa menyajikan pengalaman seni yang berbeda dimana seni kuliner dan seni ruang berpadu menjadi satu. Pada pameran ART JAKARTA 2017 silam, Domisilium Studio yang digawangi duo desainer Hamphrey Tedja dan Santy Alaysius didaulat untuk mendesain tampilan Pop Up Resto. Gaya eklektik dan pop yang menjadi sentuhan khas Domisilium Studio yang bekerja sama dengan seniman Sinta Tantra dan rangkaian kursi Pantone koleksi LaFlo. ArtTalk bersama CASA Indonesia dari kiri kanan Putra Tjokroadisoerjo, Managing Editor CASA Indonesia, Desainer Eko Priharseno, seniman Sanchia Hamidjaja, dan seniman Naufal AbsharPop Up Resto ART JAKARTA 2017 karya Domisilium Studio dengan presentasi seni kuliner oleh chef Yann Bernard LejardTidak hanya beragam instalasi seni dan juga seni ruang, pada pameran ART JAKARTA 2017 yang juga diadakan di grand ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place turut menghadirkan beberapa kegiatan lain. Salah satunya adalah ArtTalk dengan tema Memilih Karya Seni Untuk Interior yang dibawakan oleh CASA Indonesia dan juga lelang sneakers serta lemari es persembahan Modena yang telah direspon oleh seniman papan atas Indonesia yang hasilnya disumbangkan untuk kegiatan Adidas seri Stan Smith yang direspon oleh seniman untuk kegiatan lelangBagaimana dengan penyelenggaraan ART JAKARTA 2018 kali ini? Simak informasinya melalui website ART JAKARTA dan follow Instagram ART JAKARTA untuk mendapatkan berita lengkap seputar pameran ART JAKARTA 2018!ART JAKARTA 2018

pameran di jakarta 2018